
Jakarta –
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) menyampaikan pengelolaan investasi secara efisien diinginkan bisa ikut mendorong pencapaian target-target perkembangan ekonomi nasional demi merealisasikan kemakmuran masyarakat. Menurutnya, Danantara jadi langkah besar yang diambil pemerintah.
“Kehadiran Danantara yaitu langkah besar yang diambil pemerintah dalam pengelolaan aset negara, yang diinginkan dapat merealisasikan penduduk adil dan sejahtera secara merata di Indonesia,” ujar Lestari dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025). Hal tersebut ia sampaikan di ketika diskusi online bernuansa Peran Danantara dalam Percepatan Pembangunan Indonesia pada Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (5/2).
Menurut Rerie, konstitusi mengamanatkan salah satu tujuan bernegara merupakan mengembangkan kemakmuran umum. Selain itu, kemunculan Danantara diinginkan menjadi katalisator masuknya investasi ke Tanah Air.
Baca juga: Waka MPR Dorong Pengelolaan Sampah Terpadu demi Kelestarian Alam |
Anggota Komisi X dewan perwakilan rakyat RI dari Dapil II Jawa Tengah itu juga berharap mudah-mudahan kemunculan Danantara menciptakan daya dorong yg signifikan kepada realisasi sejumlah sasaran pembangunan yg dicanangkan pemerintah.
“Sehingga, hasil-hasil pembangunan tersebut dapat berfaedah sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, menyerupai yang diamanatkan konstitusi kalian,” tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Sementara itu, Ketua Tim Ahli dan Inisiator Danantara, Burhanuddin Abdullah mengungkapkan kemunculan Danantara dipicu cita-cita mudah-mudahan Indonesia keluar dari middle income trap. Menurutnya, Indonesia memerlukan perkembangan ekonomi lebih dari 5% gampang-mudahan dapat lepas dari fenomena middle income trap.
Baca juga: Dewan Perwakilan Rakyat Sarankan Cari Sumber Pembiayaan Baru di Tengah Pemangkasan Aturan |
“Padahal bagi setiap perkembangan ekonomi 1% dari PDB memerlukan pembiayaan 6,5% dari PDB. Karena pemerintah mencanangkan sasaran perkembangan ekonomi 8%, tambah Burhanuddin, diinginkan pembiayaan yang cukup besar senilai 6,5×8% dari PDB,” terang Burhanuddin.
Lebih lanjut, menurut Burhanuddin, keadaan keuangan pemerintah buat membiayai pencapaian sasaran tersebut, di saat ini belum cukup dan cuma bisa dipenuhi dengan komplemen utang dan simpanan dari orang mancanegara dalam bentuk penanaman modal segera.
“Di segi yang lain, Indonesia di ketika ini kurang digemari para penanam modal asing,” ujarnya.
“Sehingga kemunculan Danantara diinginkan bagi mencari pembiayaan perkembangan ekonomi nasional,” imbuhnya.
Simak Video: Prabowo Tak Ingin Terburu-buru Bentuk Danantara
mprdanantaraHoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi pola di siniSelengkapnya