
Jakarta –
Ketua Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat Willy Aditya merespon positif rencana Pemerintah memulangkan narapidana Bali Nine ke Australia. Willy menganggap Presiden Prabowo Subianto memberi pola penghargaan atas akad internasional terhadap negara-negara lain.
“Dewan Perwakilan Rakyat mengapresiasi langkap pemerintah dibawah kepemimpinan Pak Prabowo. Ini memberi pola untuk negara yang lain bagaimana menghargai kesepakatan-kesepakatan internasional,” kata Willy dikala dihubungi, Minggu (24/11/2024).
Baca juga: Rencana Napi Dipindahkan dari Indonesia: Mary Jane sampai Bali Nine |
Willy menyampaikan transfer of prisoner yakni prosedur yg ditawarkan oleh prosedur PBB, UNODC (united nation office on drugs and crime). Dengan Kepala Negara Prabowo menyepakati transfer of prisoner ini, kata dia, bermakna Indonesia mulai menunjukkan kewibawaannya dalam politik internasional.
“Ini yakni penghargaan terhadap kemanusiaan dan penghormatan terhadap prosedur aturan internasional dan aturan setempat Australia,” tutur dia.
Lebih lanjut, anggota Legislatif dari Dapil Jawa Timur 11 ini menungkapkan ada pesan besar lengan berkuasa kemanusiaan dan penghargaan terhadap prosedur antar bangsa dari pemerintahan Prabowo dari Bala pemulangan narapidana Australia. “Kami di dewan perwakilan rakyat menangkap pesan besar lengan berkuasa penghargaan kemanusiaan dari Pak Prabowo. Pemulangan narapidana ini juga jadi pernyataan pemerintah pentingnya negara-negara di dunia bagi saling menghargai prosedur internal negara,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Willy menyebut pemulangan narapidana asal Australia yg telah ditetapkan sanksi seumur hidup ini oleh Pengadilan RI bukan memiliki arti membebaskan para narapidana dari hukuman. Pemindahan tahanan atau disebut pemulangan oleh penduduk lazim yakni prosedur pemindahan penanggung jawab peradilan dari negara yg menangkap dan mengadili ke negara yang berasal para tahanan.
“Perlu diingat, transfer of prisoner ini bukan membebaskan narapidana. Ini yakni mempercayakan metode aturan negara asalnya Australia bagi menyelesaikan hukuman. Ini juga disebut dalam handbook of International transfer of Sentenced prisoner. Ini yg perlu menjadi pengertian bersama,” tegasnya.
Dia pun menekankan dengan pemulangan yg sudah disetujui pemerintah, memiliki arti Indonesia memiliki keyakinan diri yg makin meningkat dalam relasi internasionalnya, “Kepemimpinan RI dalam mekanisme-mekanisme internasional mulai kian diandalkan dengan keputusan strategis yg diambil dalam pemulangan narapidana ini. Ini langkah pembuka yg cemerlang,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Australia menyebutkan Indonesia sudah oke buat memulangkan lima anggota yang tersisa dari jaringan penyelundupan narkoba Bali Nine yang dikala ini menjalani sanksi seumur hidup. Indonesia juga berusaha memulangkan WNI yg sekarang ditahan di Australia.
Dilansir Reuters, Minggu (24/11), Asisten Menteri Keuangan Australia Stephen Jones menyampaikan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengangkat isu tahanan selama konferensi dengan Presiden Prabowo Subianto di sela-sela KTT APEC di Peru.
Indonesia sebelumnya telah menyatakan mulai memulangkan terpidana mati kasus narkoba Mary Jane Veloso ke Filpina. Mary Jane yakni satu-satunya terpidana mati yang lolos dari sanksi pada detik-detik terakhir pada tahun 2015.
Baca juga: Menko Yusril Jelaskan Pemulangan Geng Narkoba Bali Nine ke Australia |
Sisanya, tergolong beberapa pemimpin Bali Nine, dihukum oleh regu tembak pada tahun tersebut.
“Ini yakni kebijakan presiden, tapi pada prinsipnya, presiden telah menyepakati atas dasar kemanusiaan,” kata Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.
Bali Nine yakni warga negara Australia yg ditangkap pada 2005 sebab menjajal menyelundupkan heroin keluar dari Indonesia. Satu dari sembilan orang itu dibebaskan dari penjara pada 2018.
bali ninenarapidanakomisi xiii dprHoegeng Awards 2025Baca cerita inspiratif calon polisi teladan di siniSelengkapnya