Jakarta –
Buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sitex menyuarakan kekhawatirannya soal masa depan mereka yang makin tidak jelas. Bukan tanpa alasan, keberlanjutan operasional perusahaan disebut kian terhambat dengan materi baku yang menipis dan sebagian mesin yang tak beroperasi.
Pailitnya raksasa tekstil itu sudah menjadi perhatian pemerintah, tergolong Kementerian Ketenagakerjaan yg turun eksklusif ke lapangan. Tercatat Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel (Noel) Ebenezer Gerungan berulang kali melakukan konferensi dengan tata kelola Sritex.
Dalam konferensi antara Noel dan Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada pertengahan November dahulu, Noel sempat menyodorkan soal masalah krisis materi baku. Hal itu membuat setidaknya 2.500 pegawai diliburkan.
Masalah materi baku ini terjadi alasannya yaitu halangan administrasi, di mana Sritex tak menerima izin dari kurator dan hakim pengawas buat sedang distribusi ataupun menemukan barang masuk. Saat itu disebutkan bahwa materi baku yg tersisa cuma cukup bagi tiga minggu.
Baca juga: Baru Ketahuan! Ternyata Kondisi Sritex Separah Ini Usai Pailit |
Beban Sritex ini diperparah dengan rekening bank perusahaan yg diblokir. Berdasarkan aba-aba Presiden Prabowo Subianto, pihaknya bersiap menengahi pihak kurator dengan tata kelola Sritex. Belakangan dikenali upaya tersebut gagal.
“Ini perintah Presiden (Prabowo) yang mesti saya laksanakan, tidak sanggup tidak. Ini kalian akan juga melakukan upaya kerjasama dengan kurator. Karena ini kepentingan bangsa, ini kepentingan kemanusiaan,” kata Immanuel, dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2024).
Ad interim itu, menurut Iwan, pihaknya menentukan proses operasional Sritex masih terus diupayakan tetap berjalan. Menurutnya, keberlangsungan kerja keras dan operasional ini pokok utama dalam menanti kasasi tersebut. Dengan demikian, ia berharap kurator secepatnya mengambil keputusan mudah-mudahan tata kelola perusahaan kembali lancar.
Fakta Miris Sritex
Terbaru, Menurut Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto, nasib buruh setelah 45 hari Sritex berstatus pailit sekarang tak jelas. Bahkan menurutnya rekening bank milik perusahaan sekarang telah diblokir kurator.
“Namun apa yg menjadi cita-cita karyawan di ketika ini di hari ke-45 sejak putusan pailit gejala going concern itu tak terjadi. Bahan baku di pabrik telah berangsur habis, mesin banyak yg setop, bikinan berhenti dan pegawai nasibnya tak jelas,” katanya dalam keterangan yg diterima , Sabtu (7/12/2024).
“Belum lagi warta yg kami terima bahwa rekening bank telah diblokir kurator. Lantas bagaimana dengan pembayaran honor kami,” sambung dia.
Menurut Slamet Kemnaker telah menyatakan bersedia menjadi perantara antara Sritex dengan kurator soal keberlangsungan operasional perusahaan. Namun rencana mediasi tidak terealisasi alasannya merupakan dibatalkan pihak kurator.
“Mengetahui hal tersebut kita merasa sungguh kecewa, sungguh-sungguh kecewa terhadap kurator. Nasib puluhan ribu pegawai dipermainkan begitu saja tanpa ada merasa tanggung jawabnya. Dan kita juga ingin menyodorkan terhadap pemerintah, bagi lebih serius lagi mempertimbangkan kelancaran kerja kalian,” ujar Slamet.
Ia menganggap bila keadaan ini selalu dibiarkan maka mulai menjadi rapor merah bagi pemerintahan permulaan Kepala Negara Prabowo Subianto. Pasalnya potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) makin besar pengaruh ketidakberdayaan negara terhadap oknum yg disebut Slamet merusak industri atas nama hukum.