Jakarta –
Fenomena sandwich generation menjadi salah satu beban dan kegalauan di kelompok milenial dan gen Z. Mereka yang menjadi sandwich generation kerap dipusingkan himpitan keperluan finansial dari orang renta dan anak.
Faktanya, jumlah sandwich generation di Indonesia cukup banyak. Berdasarkan suatu survei CBNC Indonesia, pada 2021 kemudian 48,7% penduduk produktif (25-45 tahun) Indonesia merupakan generasi sandwich yang memiliki tanggungan finansial atas keluarganya. Dari jumlah tersebut, cuma 13,4% yang memiliki kesiapan finansial dalam menyanggupi pengeluaran pokok, menabung, dan berinvestasi. 
Meski terlihat sulit, bukan sulit dipercayai bagi kau untuk lepas dari jeratan sandwich generation dan mengamankan keuangan keluarga. Yuk coba terapkan sejumlah hal berikut ini biar lebih siap secara finansial selaku sandwich generation.
1. Tambah Sumber Penghasilan
Dengan banyaknya permintaan finansial, sandwich generation berisiko hidup cuma dari ke gaji. Tentu hal ini akan terasa berat, tetapi hal ini sanggup tertuntaskan dengan memperbesar sumber penghasilan atau memperoleh passive income demi memperbaiki keadaan keuangan.
Kamu bisa asah skill untuk memperbesar sumber penghasilan, misalnya dengan membuka jasa selaku penerjemah, menghasilkan konten inovatif di media sosial, atau berdagang online. Dengan bertambahnya penghasilan, kau akan lebih gampang untuk menertibkan arus keuangan.
2. Siapkan Asuransi Kesehatan
Di awal, pembelian asuransi kesehatan mungkin bisa terlihat memberatkan. Namun keuntungannya akan sungguh menolong di kemudian hari, khususnya bagi sandwich generation. Dengan menentukan setiap anggota keluarga memiliki asuransi kesehatan, ongkos pengobatan di saat sakit sanggup ditanggung oleh asuransi sesuai kesepakatan dan komitmen sehingga tidak akan menghasilkan kantong boncos alasannya ongkos berobat yang membengkak.
3. Kelola Penghasilan dengan Bijak
Hal paling dasar yang harus dikenang dalam mengurus keuangan merupakan menentukan penghasilan lebih besar dari pengeluaran. Kamu bisa mengalokasikan pemasukan sesuai kemampuan, misalnya menyisakan 30-50% honor untuk ongkos hidup, 30% utang/cicilan, 10% tabungan dan investasi, serta 10% untuk proteksi.
Persentase ini bisa disesuaikan, kau memiliki dana darurat serta tabungan tabungan/investasi di luar dana keperluan hidup sehari-hari.
4. Catat Arus Kas Pendapatan
Bagi sandwich generation, mencatat arus kas pemasukan juga penting ditangani untuk mengamankan keuangan keluarga. Dengan mencatat setiap pemasukan, pengeluaran, serta transaksi keuangan lainnya, kau sanggup menentukan pengelolaan keuangan dalam pantauan juga sanggup mengevaluasi arus kas keuangan untuk bulan-bulan berikutnya.
 Foto: DANA |
Nah, biar arus keuanganmu gampang untuk dipantau, kau bisa mempergunakan dompet digital DANA. Pasalnya dompet digital ini bisa bantu menolong mengawasi arus keuangan kamu, mulai dari mengevaluasi riwayat setiap transaksi, kirim duit kemana saja dengan gampang dan gratis, juga gampang dan lebih irit ongkos top up e-wallet.
Tak cuma itu, selaku #BukanDompetBiasa DANA juga membuat lebih gampang transaksi kau secara simpel dan cashless alasannya kini, semua kartu bank kau bisa disimpan di aplikasi ini. Kemudahan ini buat kau nggak perlu repot lagi bawa banyak kartu bank di saat bepergian.
Kemudahan yang lain juga bisa kau rasakan alasannya transaksi pakai QRIS juga bisa ditangani melalui DANA. Apalagi selain dari saldo DANA yang kau punya, pembayaran QRIS juga bisa ditangani dari saldo kartu bank yang telah kau simpan di DANA.
Mudah, praktis, dan sungguh bermanfaat, kan? Karena itu, Yuk, download DANA kini juga untuk atur keuangan dengan kondusif biar tak sakit kepala jadi sandwich generation.
