Pemerintah Impor 200 Ribu Ton Gula Tahun Ini, Begini Penjelasannya

Pemerintah Impor Gula 200 Ribu Ton Tahun Ini.
Foto: Retno Ayuningrum/: Foto: Kepala Badan Pangan, Arief Prasetyo (Jaket Hijau)

Jakarta

Pemerintah bermaksud mengimpor gula sebesar 200 ribu ton tahun ini. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi membeberkan argumentasi pemerintah mengambil keputusan tersebut di tengah target setop impor gula mulai tahun ini.

Arief mengatakan pemerintah mulai mengimpor raw sugar (gula mentah) bagi cadangan pangan pemerintah. Keputusan itu diambil karena pemerintah menyaksikan gejolak harga gula yang akan naik. Stok cadangan gula hari ini digelontorkan dikala harga gula bergerak naik sembari menanti panen raya yang jatuh pada April-Mei.

Advertisement

“Ini juga selaku cadangan pangan pemerintah. Kita 200 ribu ton itu kan nggak hingga 3 ahad kan. Karena keperluan kita kan 250 ribu ton sebulan. Kaprikornus bagi cadangan yang kini mesti dikeluarkan. Karena apabila harga gula hari ini kan naik. Berarti gula yg di stok kini ini mesti dikeluarkan. Harus, mesti dikeluarkan secepatnya sehingga nanti masuk stok gres salah satunya yakni dari panen April dan May,” kata Arief dikala dijumpai di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Baca juga: Begini Respons Mentan soal Rencana Impor Gula 200 Ribu Ton

Arief menyebut dikala ini harga gula di petani meraih Rp 15.700. Padahal, pemerintah sudah menetapkan harga sebesar Rp 14.500/kg. Untuk itu, beliau menerangkan pemerintah mesti mempertahankan harga gula di tingkat petani.

“Karena kalian sudah sepakat harganya itu Rp 14.500. Hari ini lelang gula itu Rp15.700 di petani. Hari ini Rp15.700 lelang gula petani di BUMN, di pabrik gula. Kaprikornus kami mesti jaga harga,” terang dia.

Arief menentukan raw sugar yang diimpor akan ditujukan buat gula konsumsi, bukan industri. Kemudian penugasan impornya akan diserahkan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, seumpama ID Food, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), hingga Bulog.

Meski begitu, Arief belum sanggup menentukan kapan impor gula masuk ke Indonesia. Sebab, dikala ini masih dibahas ke lintas kementerian.

Baca juga: Ini Kasus Impor Gula yang Jerat Tom Lembong hingga Curhat Kelamaan di Tahanan

“Biasanya ini butuh waktu memang ya. Perlu waktu sebab ini kami akibat sanggup risalah. Habis itu gres kami sanggup minta mereka bidding penugasan dari Menteri BUMN sebab ini BUMN-BUMN di bidang pangan. Nanti Badan Pangan pastinya mulai bareng kementerian-kementerian forum terkait, tergolong Kemenko Pangan buat siapkan itu. Tapi nomor sesuatu yakni perlu dicatat yakni kami mesti jaga harga gula, harga tebu petani. Nggak boleh harga itu jatuh,” terang dia.

Tahun ini, pemerintah menggaungkan setop impor komoditas pangan, tergolong gula buat meraih swasembada pangan. Keputusan impor gula, pastinya tidak cocok dengan planning permulaan pemerintah yg ingin setop impor.

Menanggapi hal itu, Arief menerangkan swasembada pangan produksinya dipenuhi dari dalam negeri sebesar 90%. Kemudian, beliau menyebut tahun kemudian pemerintah impor gula sebesar 700 ribu ton.

“Kalau swasembada itu artinya apabila produksinya dipenuhi dari setempat 90% hingga 100%. Itu swasembada. Kalau gula selama ini, tahun kemudian kan kami mengimpor sekitar 700 ribu ton. Nah kemarin bahu-membahu stok permulaan di 2024 juga cukup. Dan kini apabila ditanya stok kami ada sekitar 4,5 juta ton hingga 5 bulan ke depan. Sampai dengan nanti. Biasanya disediakan hingga dengan panen tebu. Panen tebu kita,” tambah dia.

impor gulapemerintah indonesiacadangan panganharga gulaswasembada panganraw sugarbadan pangan nasionalstok gula

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Rusli Zainudin Ingatkan Ancaman Soal Cinta Melalui Single Baru

Next Post

Gaji Tak Dibayar 3 Bulan, Perangkat Desa Di Pandeglang Gelar Demo

Advertisement