Udang Ri Dijegal As, Pemerintah Eksklusif Lobi-Lobi Ke Washington

Pekerja menyortir udang vaname (Litopenaeus vannamei) dikala panen di tambak Desa Suak Geudubang, Aceh Barat, Aceh, Rabu (14/6/2023). Budi daya udang vaname selain masa panen lebih singkat juga mempunyai potensi tinggi selaku  salah satu komoditas ekspor ke beberapa negara ASEAN dengan harga jual berkisar antara Rp30.500 - Rp106.000 per kilogram tergantung ukuran udang. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.
Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS

Jakarta

Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kedutaan Besar RI di Washington DC lewat Atase Perdagangan mengerjakan konferensi dengan otoritas Amerika Perkumpulan (AS), perkumpulan terkait, importir udang beku Indonesia, dan forum aturan di Washington D.C, AS pada 19-22 Agustus 2024.

Pertemuan ini merupakan upaya pengawalan terhadap pemeriksaan pengusutan antidumping dan bea masuk imbalan (countervailing duties/CVD) yg melakukan dijalankan AS terhadap udang beku yang berasal Indonesia.

Advertisement

“Upaya pengawalan akan selalu dijalankan Pemerintah Indonesia buat memperjuangkan ekspor udang beku ke pasar AS dari pengenaan tarif antidumping dan bea masuk imbalan,” ujar Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Natan Kambuno, dalam keterangannya, dikutip Kamis (19/9/2024).

Sebelumnya, US Department of Commerce (USDOC) sudah mengeluarkan keputusan permulaan (Preliminary Determination) pemeriksaan antidumping pada 23 Mei 2024 lalu. Dalam keputusan tersebut, ditetapkan sementara bahwa pada periode pemeriksaan 1 September 2022 – 31 Agustus 2023.

Salah sesuatu dari beberapa mandatory respondent (MR) untuk Indonesia merupakan PT First Marine Seafood (FMS) memperoleh tarif antidumping sebesar 6,3% sementara MR lainnya, yaitu PT Laut Makmur Sejati (BMS) tak dikenakan tarif antidumping. Selanjutnya, menurut keputusan ini, segala eksportir udang Indonesia yg yang lain turut dikenakan tarif antidumping sebesar 6,3%.

Sementara bagi pengusutan bea masuk imbalan tuduhan tunjangan subsidi pemerintah yang dilarang, Indonesia mendapat hasil yang lebih baik. Pasalnya, dalam keputusan permulaan pemeriksaan bea masuk imbalan yg dikeluarkan USDOC pada 25 Maret 2024, Pemerintah Indonesia dinyatakan tak menampilkan subsidi yg tidak boleh terhadap produsen dan eksportir udang beku Indonesia.

Natan menjelaskan, imbas dari keputusan permulaan USDOC pada pemeriksaan anti-dumping ini sudah mulai terasa. Terhitung sejak 1 Juni 2024, ekspor udang beku Indonesia selain dari PT BMS dikenakan pemanis bea masuk antidumping sementara dalam bentuk deposit tunai (cash deposit) sebesar 6,3%.

Namun demikian, pengenaan bea masuk ini belum bersifat akibat lantaran masih ada tahapan pemeriksaan yg masih mesti diikuti. Besaran tarif antidumping yang bersifat akibat mulai dikeluarkan setelah diterbitkan Keputusan Final (Final Determination) secara resmi oleh otoritas AS.

“Keputusan tersebut diprediksi akan disampaikan USDOC pada 21 Oktober 2024 untuk besaran margin dumping dan pada 22 November 2024 oleh US International Trade Commission (USITC) terkait hasil analisis adanya kerugian terhadap industri domestik dan relasi kausalitas dengan tuduhan dumping,” terang Natan.

Baca juga: Udang RI Dijegal AS, Pengusaha Incar Pasar China hingga Timur Tengah

Natan menambahkan, Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan segala pihak terkait, utamanya perkumpulan eksportir udang Indonesia.

“Indonesia mulai lebih berangasan dalam menanggulangi permasalahan ini bersama-sama, tergolong dengan merencanakan banyak sekali data dan alasan yang mendukung posisi Indonesia serta ikut serta dalam dengar usulan publik yg diselenggarakan otoritas AS,” lanjutnya.

Ad interim Atase Perdagangan Washington DC Ranitya Kusumadewi mengatakan, Pemerintah Indonesia juga selalu mengerjakan komunikasi dengan perkumpulan pelaku jerih payah makanan bahari di AS serta importir utama udang beku yang berasal Indonesia. Sebelumnya, importir udang beku Indonesia di AS turut menyodorkan keprihatinan atas pemeriksaan yg dijalankan otoritas AS.

“Setelah ditelusuri lebih detail, karakteristik produk udang impor berlainan dengan produk serupa di AS sehingga semestinya kondisi industri AS tak dikaitkan dengan impor. Untuk itu, Pemerintah Indonesia mulai terus berkoordinasi dengan teman pelaku jerih payah AS yang selama ini mengimpor udang beku asal Indonesia gampang-mudahan pemeriksaan ini tidak menampilkan imbas buat kinerja ekspor udang beku Indonesia,” tegas Ranitya.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP turut menambahkan, pengenaan bea masuk antidumping tersebut mempunyai potensi mengusik industri udang Indonesia.

“Saat ini, pasar ekspor udang beku Indonesia masih terpusat ke AS. Ini sanggup menyebabkan udang beku Indonesia menjadi kurang kompetitif di pasar AS. Untuk itu, perlu dijalankan langkah-langkah pengamanan,” imbuhnya.

Pada 2023, nilai ekspor udang Indonesia ke AS tercatat meraih US$ 685,33 juta, turun 27,52 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 946,93 juta. Pangsa ekspor udang Indonesia ke AS meraih 62,94% dari total nilai ekspor udang Indonesia ke dunia. Pada tahun. tersebut, volume ekspor udang Indonesia ke AS tercatat sebesar 86.601 ton turun 15,04 persen dari tahun sebelumnya yg tercatat sebesar 101.931 ton.

Indonesia menempati urutan ke-4 selaku negara yang berasal impor udang AS dengan pangsa sebesar 10,56 persen. Selain Indonesia, importir penting udang ke AS di antaranya India dengan nilai US$ 1,92 miliar dengan pangsa 26,97%, Kanada USD 1,69 miliar (23,6%), dan Ekuador USD 1,37 miliar (19,17%).

udang bekuekspor indonesiaantidumpingkementerian perdaganganasbea masuk imbalan

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Perdana, Pertamina Jual 160 Kiloliter Saf Ke Maskapai Virgin Australia

Next Post

Hasil Anev Polresta Banyuwangi 3 Bulan Tunjukkan Kinerja Positif

Advertisement