Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi berkah tersendiri untuk Suzuki. Penjualan kendaraan fleet Suzuki pun jadi ikut terkerek.
Kendaraan fleet memang menjadi salah satu andalan Suzuki di pasar otomotif Indonesia. Head of Fleet Sales 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Aliftia Rizki Annisa, menyampaikan sungguh mujur diberi keyakinan bagi konsentrasi pada pemasaran kendaraan fleet. Soalnya meski secara keseluruhan pemasaran tengah menurun, tapi kendaraan fleet masih diminati.
“Kondisi pemasaran retail itu lagi nggak stabil, secara otomatis pembelian secara korporasi itu pribadi wow (meningkat-Red), alasannya lebih stabil. Bahkan pada 2024 Suzuki mengukir rekor sepanjang sejarah, pelanggan fleet Suzuki ikut dukungan meraih 21 persen dari total pemasaran retail kalian. Dan pada November 2024, pemasaran kendaraan fleet kita mengambil pasar kendaraan Suzuki sampai 35 persen, nyaris nyaris 800 unit hanya di bulan November 2024,” ujar perempuan yang kerap disapa Ica tersebut. 
Baca Juga : Langkah Pemerintah Bagi Cegah Teror Ajag Di Pangandaran
Ica menyertakan pelanggan Fleet Suzuki masih mulai selalu tumbuh, berkat beberapa jadwal pemerintah Indonesia. Seperti jadwal Makan Bergizi Gratis (MBG).
“MBG ini kan lagi rame, alasannya mulai ada 5.000 dapur, 1 dapur itu mesti milik beberapa mobil, mempunyai arti memerlukan 10.000 kendaraan beroda empat untuk low pikap. Dan untuk segmen ini cuma ada beberapa merk saja. Kemarin kami dipanggil, kalian ditanya sanggup menawarkan berapa unit, sanggup berkontribusi berapa banyak, seluruhnya kita ditanya,” dongeng Ica.
“Saat ini sedang berlangsung MBG, base 1, base 2, dan tahun ini mulai ada base 3. Itu memerlukan kendaraan sekitar 1.800-2.000 unit, dan di ketika kita dipanggil, kalian telah merencanakan 600 unit. Karena kalian sudah ditanya, kalian bersiap berapa unit, dan kami akan suport,” Ica menambahkan.
 |
Menjual Kendaraan untuk Fleet Itu Lebih Menantang
Dalam peluang yg serupa Ica juga menyodorkan memasarkan kendaraan fleet lebih menantang daripada memasarkan kendaraan retail lainnya.
“Lebih menantang memasarkan kendaraan untuk fleet, alasannya kan jikalau retail itu, orang ada duit pribadi SPK dan membelinya. Kalau di fleet itu mesti ada pendekatan lalu, kadang-sering ditolak, tidak jarang-sering di terima, jadi gak seluruh berlangsung mulus. Misalnya planningnya mulai berlangsung di bulan Oktober mulai ada pengadaan, ternyata alasannya yang lain hal dan birokrasi gres terlaksana bulan Desember, sedangkan kalian telah blok ratusan unit,” ucap Ica.
“Selain itu kalian juga menerima komplain direct atau komplain segera. Kalau retail kan ada dealer mereka akan pribadi ke sana, alasannya mereka kenalnya kan pribadi ke kami atau salesnya langsung,” Ica menambahkan.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2024, pemasaran Fleet Suzuki nyaris meraih 15.000 unit, dimana angka tersebut berkontribusi 21% kepada total Retail Sales Suzuki sepanjang tahun 2024.
Secara lebih mendetil, New Carry mendominasi dengan takaran paling besar meraih 46%, dibarengi oleh APV sebesar 19%. Ad interim itu, di segmen kendaraan beroda empat penumpang, New XL7 memimpin dengan dominasi 15%, disusul oleh All New Ertiga yg berkontribusi sebesar 13%.
Penjualan Fleet ini sungguh digemari oleh pelaku jerih payah dan pebisnis di Indonesia, utamanya di wilayah Jabodetabek yang menjadi kontributor penting dengan takaran 41%. Selain itu, usul juga tinggi di banyak sekali wilayah yang lain seumpama Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Jawa Tengah. Nah pada ajang IIMS 2025 kali, Suzuki menawarkan Corner Fleet, di mana setiap pebisnis atau perusahaan sanggup menjalankan reservasi kendaraan buat perusahaan.
“Saat ini telah ada beberapa pebisnis yg menjalankan reservasi kendaraan buat Fleet di IIMS 2025,” Ica menambahkan.
Saat ini PT Suzuki Indomobil Sales telah berhubungan dengan 7 Karoseri, diantaranya:
1. CV Sarana Motor
2. PT Anugerah Karya Indonesia
3. PT Cakra Kejora Mandiri
4. PT Ambulance Pintar Indonesia
5. CV Bankun Usaha Mandiri
6. PT Tresna Sukses Berdikari
7. PT Anugerah Karya Mandiri
