
Jakarta –
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggenjot bikinan bioetanol. Tujuannya demi mengembangkan bikinan biodiesel dalam negeri.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan sampai di sekarang ini bikinan etanol dalam negeri gres meraih 400 ribu KL.
Namun sebagian besar dari jumlah tersebut bukan buat bikinan materi bakar (Fuel Grade) menyerupai biodisel, melainkan bagi kebutuhan konsumsi (Food Grade).
“Kalau mau bicara wacana Fuel Grade, jadi gini bioetanol, itu seingat aku ada sekitar 400 ribu kiloliter yg dibuat oleh 13 perusahaan. Tetapi yg dibuat 400 ribu itu yakni food grade Food Grade,” ungkap Eniya.
Sedangkan buat spesifikasi bikinan etanol untuk kebutuhan materi bakar atau Fuel Grade, Eniya menyampaikan di sekarang ini kapasitas produksinya hanya 40 ribu KL yg dibuat oleh 2 perusahaan.
“Nah namun jikalau fuel grade itu memiliki arti beliau mengoptimalkan persentasenya ya 99% ke atas ya, nah itu hanya bisa di-deliver oleh 2 perusahaan dan kapasitasnya cuma 40 ribu kiloliter,” tambahnya.
Baca juga: ESDM Sebut Kebutuhan Investasi EBT 2025 Capai Rp 231 T |
Dengan begitu, Kementerian ESDM juga mendorong gampang-mudahan industri bioetanol bisa berjalan. Untuk mendukung hal tersebut, Eniya juga menuturkan di sekarang ini telah ada produsen yg bisa memproduksi bioetanol dari jagung dan sorgum.
“Pak Menteri itu mendorong industri bioetanol, mendorong bioavtur. Tetapi feedstock-nya, materi bakunya. Nah materi bakunya waktu itu sudah ada industri yg ke kami dari Gorontalo jikalau enggak salah bilangnya bahwa telah dapat memproduksi dari jagung atau sorgum jikalau enggak salah ada beberapa sumber yg diproduksi,” pungkasnya.