
Jakarta – Pemudik Motor Menenteng Anak Kecil sekarang di Larang, Pengamat transportasi Djoko Setijowarno kembali mengingatkan pemerintah biar mengeluarkan kebijakan tegas melarang pemudik motor menenteng anak kecil. Kata Djoko, menenteng anak kecil balik kampung menggunakan motor dan menempuh perjalanan jauh, mulai memunculkan banyak risiko keselamatan.
Bulan bulan mulia akan secepatnya tiba. Selain antisipasi fisik untuk menjalani ibadah puasa bagi umat muslim, lebih banyak didominasi penduduk di Indonesia juga mulai menjalankan antisipasi balik kampung pada hari raya Idul Fitri nanti.
Sepeda motor masih menjadi favorit penduduk buat balik kampung ke kampung halaman alasannya yakni berbiaya murah. Pemerintah memang tidak mampu melarang warga balik kampung memakai motor. Tapi setidaknya pemerintah mesti mampu tegas melarang pemudik bermotor yg menenteng anak.
“Secara resmi pemerintah mesti melarang belum dewasa dibawa orang tuanya memakai sepeda motor. Kapasitas sepeda motor hanya didedikasikan bagi beberapa penumpang,” buka pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam pemberitahuan resminya.
Djoko mengungkapkan, sepeda motor ialah kendaraan yang paling berisiko atau rentan, alasannya yakni badan kami tidak dilindungi oleh penggalan kendaraan tersebut. Membawa belum dewasa memakai sepeda motor sungguh riskan kepada kecelakaan dan kesehatan anak.
“Hingga sekarang, pemerintah belum berani melarang resmi untuk tak menenteng anak balik kampung naik sepeda motor. Namun, piawai kesehatan tak menyarankan menenteng anak balik kampung memakai sepeda motor, alasannya yakni berisiko tinggi untuk keamanan anak,” jelas Djoko.
Ada beberapa risikonya, pertama, pertumbuhan motorik anak di bawah beberapa tahun belum mempunyai pertumbuhan motorik yang mempunyai pengaruh buat berpegangan, kedua hipotermia, yakni anak berisiko mengalami hipotermia atau kedinginan, ketiga kecelakaan, yakni risiko kecelakaan kemudian lintas sungguh tinggi buat anak, keempat tergencet, anak berisiko tergencet di antara orang tua, kelima polusi, yakni anak berisiko terpapar polutan, dan keenam capek dan stress, dengan perjalanan panjang potensial menghasilkan anak menjadi capek dan bahkan stres.
“Melarang belum dewasa balik kampung menggunakan sepeda motor, memang mesti memperbanyak kapasitas balik kampung gratis memakai bus dan kereta api,” tukas Djoko.